Muslimin (37) sudah enam tahun hidup dalam pasungan karena menderita gangguan jiwa. Keluaga terpaksa memasungnya karena kerap bertindak beringas dan membahayakan orang lain saat kambuh.

Pria warga Desa Tumbuk, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, itu dirawat seadanya di rumah karena orangtua tidak memiliki uang untuk merawat anaknya ke rumah sakit.

Muslimin dikurung di ruangan sempit berukuran 2x3 meter persegi di belakang rumahnya. Suasana di dalam kamar itu sangat sesak dan tak layak huni. Kakinya dipasung sehingga dia tidak bisa bergerak. Makan, minum, dan buang air dilakukan di tempat itu juga.

Zaenab, ibu Muslimin, Senin (24/6/2013), mengatakan anak kelimanya itu sudah mengalami gangguan jiwa sejak kembali dari Banten untuk menuntut ilmu kebatinan. Awalnya, Muslimin masih bersikap biasa dan rajin beribadah, namun setelah itu perilakunya berubah.

Meski sudah dipasung, kata Zaenab, Muslimin masih sering mengamuk. Karena itu, interaksi dengan anaknya dilakukan dari sela dinding kamar pemasungan, termasuk saat memberikan makan dan minum.

Beruntung, keprihatinan Zaenab dijawab Pemkab Bengkulu Tengah. Pemkab berjanji segera merujuk Muslimin ke rumah sakit jiwa untuk mendapat pengobatan

Terima kasih atas kunjungan nya, Untuk Melihat Artikel lainnya,
Silahkan Lihat Daftar Isi

Suluah Bendang

thumbnail Pria Ini Alami Gangguan Jiwa Usai Belajar Ilmu Kebatinan.
Author by : Edi Murfin. Senin, 15 Juli 2013
Description : Muslimin (37) sudah enam tahun hidup dalam pasungan karena menderita gangguan jiwa. Keluaga terpaksa memasungnya karena kerap bertinda...

Mari Bantu Membagikan Pria Ini Alami Gangguan Jiwa Usai Belajar Ilmu Kebatinan ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA

Bagikan Pria Ini Alami Gangguan Jiwa Usai Belajar Ilmu Kebatinan

Posting Komentar

 
 
 
Top