Cara Membuat Pupuk Organik Cair - Kali ini Lankisau akan membahas cara membuat pupuk organik cair.
Pupuk organik cair dalam pembahasan ini mengacu pada pengertian pupuk organik dan pupuk kompos
yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Secara singkat bisa
dikatakan pupuk organik cair adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari
bahan-bahan organik melalui proses pengomposan.
Mengapa harus ditekankan demikian? Karena kami berpandangan pupuk
organik tidak hanya mempunyai fungsi sebagai penyedia hara, melainkan
juga berfungsi memperbaiki lingkungan sekitar tanaman, baik secara
fisik, kimia, maupun biologi. Oleh karena itu pupuk organik bukan
sekedar dibuat dari bahan-bahan organik, tetapi juga harus berkerja
secara organis juga pada tanaman. Agar bisa dibedakan dengan pupuk
organik cair yang banyak beredar dipasaran. Dimana pupuk tersebut dibuat
dari bahan organik tetapi pembuatannya tidak melibatkan proses
dekomposisi biologi, tetapi lebih menggunakan proses fisik, seperti
pemanasan, ekstraksi, penguapan dan lain-lain.
Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses
pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara
melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam
air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang,
pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini
karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja
wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh
yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.
Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah
mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu
lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya
dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar
tanaman, tidak disemprotkan ke daun.
Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik
yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme
hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan.
Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar
berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak
mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda
dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam
air. Tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang
kedua.
Sifat dan karakteristik pupuk organik cair
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada
daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode
hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang
tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari
fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji.
Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan
melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan
sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun
yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi,
ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan
hasil maksimal.
Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai
makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara
yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun,
meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan
jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik
cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya
kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh
pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara
mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah
dari bahan baku pupuk.
Cara membuat pupuk organik cair
- Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
- Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
- Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
- Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
- Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
- Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
- Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
- Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
- Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
Penggunaan pupuk organik cair
Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang.
Caranya dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu
kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang
akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk,
pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1 liter
pupuk diencerkan dengan 100 liter air.
Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa
disemprotkan pada tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk
menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan
fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung
pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya
dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3
hari sekali pada musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi
dengan jenis tanaman yang akan disemprot.
Pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan daun, gunakan pupuk organik
cair yang banyak mengandung nitrogen. Caranya adalah dengan membuat
pupuk dari bahan baku kaya nitrogen seperti kotoran ayam, hijauan dan
jerami. Sedangkan pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan buah, gunakan
bahan baku pupuk yang kaya kalium dan fosfor, seperti kotoran kambing,
kotoran sapi, sekam padi dan dedak. Kandungan setiap jenis material
organik bisa dilihat di tabel berikut.
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun
gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk
membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah
buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.
Terima kasih atas kunjungan nya, Untuk Melihat Artikel lainnya,
Silahkan Lihat Daftar Isi
Silahkan Lihat Daftar Isi
Suluah Bendang
Cara Membuat Pupuk Organik Cair.
Author by : Edi Murfin. Rabu, 11 September 2013
Description : Cara Membuat Pupuk Organik Cair - Kali ini Lankisau akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair dalam pembahasan in...
Mari Bantu Membagikan Cara Membuat Pupuk Organik Cair ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Author by : Edi Murfin. Rabu, 11 September 2013
Description : Cara Membuat Pupuk Organik Cair - Kali ini Lankisau akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair dalam pembahasan in...
Mari Bantu Membagikan Cara Membuat Pupuk Organik Cair ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Posting Komentar