Ciri-ciri amphibia sebagai
berikut: - Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang
lembab - Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di
dua alam - Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
Telur dan berudu
katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu
berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah
masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor
menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan
digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa. - Jantung
beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik. - Berkembang biak dengan
bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya
(fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo: 1.
Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus) 2. Ordo anura/solienta
(amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki) Famili : Ranidae Species :
Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras) Familia : hyhidae Species :
katak pohon (hyla SP) 3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor
dan berkaki) Familia : pretidae Species : aning lumpru (necturus
onaculanu) Familia : crypto bran chidae Species : solomonder air (ripto
bronchus akeganiesis) Peranan - Digunakan untuk kedokteran
sebagai penguat denyut jantung - Untuk tes kehamilan - Keperluan
praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa - Membantu membinasahkan
nyamuk - Untuk dikonsumsi - Sebagai natural biological control.
Kelas reftilia (hewan melata)
Reptilia adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya karena mereka
bernapas dengan paru-paru sepanjang hidupnya. Sebagai hewan darat yang
hidup di lingkungan kering, kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang
tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Kulit
sedikit sekali mengandung kelenjar kulit. Ada di antaranya yang selain
mempunyai sisik epidermis juga mempunyai sisik dermis, misalnya buaya.
Pada anggota Lacertilia pengelupasan kulit terjadi sedikit demi sedikit,
sedangkan pada ular terjadi sekaligus. Reptil termasuk Tetrapoda
sehingga memiliki 4 buah tungkai atau kaki, tetapi ada pula di antara
anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi atau menghilang sama
sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri sekunder, atau
wujud adaptasi terhadap lingkungan.
Hewan reptil berkloaka dengan celah
berbentuk transversal atau longitudinal. Sebagai hewan darat reptil
telah memiliki langit-langit sekunder, dan pada buaya perkembangannya
telah sempurna. Semua reptil bergigi kecuali kura-kura. Perlekatan
gigi-gigi itu ada yang acrodont, pleurodont, thecodont. Pada anggota
Lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri
penting untuk klasifikasi. Alat pendengar, ada yang dilengkapi dengan
telinga luar dan ada yang tidak.
Mata ada yang berkelopak dan dapat
bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak serta berubah
menjadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin luar
berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio memiliki gigi
telur untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Klasifikasi
reptil, pada awalnya didasarkan atas arsitektur tengkoraknya. Formulasi
ini dikemukakan oleh Osborn tahun 1903, yaitu ditunjukkan dengan adanya
ciri-ciri tengkorak: anapsid, diapsid, synapsid (parapsid).
Sekarang
klasifikasi reptil tersebut telah banyak berubah, dan dibagi menjadi 4
ordo: Testudinata, Rhynchocephalia, Squamata dan Crocodilia. Ciri-ciri
hewan melata adalah sebagai berikut: - Kulit kering bersisik dari zat
tanduk karena zat kertin - Bernafas dengan paru-paru - Berdarah dingin
(porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan - Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan
vivipar beranak, contohnya ular. - Jantung terdiri dari empat ruang
yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
Reptilia
dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo crocodilia
Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus),
buaya besar (crocodyes porosus) 2) Ordo chelonia Familia (1) :
crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas) Familia (2) : tryony
chidae Species : kuya (try ony x cartilaginews) Familia (3) :
testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis) 3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia
(2) : geckonocdae Species : tokek (gecko monarchis) Familia (3) :
henoermatidae Species : kadal (heloderma SP) Familia : varanidae Species
: komodo (voronus komodensis) biawak (voronus salvator 4) Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya Kelas aves (burung)
Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu merupakan ciri
spesifik burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya.
Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena burung
merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu
diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil yang menjadi moyang
burung. Selain itu bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung
agar tetap tinggi.
Sebelum burung benar-benar dapat terbang ada suatu
bentuk makhluk yang sebagian ciri-cirinya menyerupai burung dan sebagian
yang lain menyerupai reptil. Bentuk ini dipandang atau dianggap
sebagai bentuk perkembangan reptil menuju burung. Makhluk yang fosilnya
ditemukan di Jerman ini diberi nama Archaeopteryx lithographica.
Berdasarkan atas kemampuan terbangnya, burung dibagi menjadi 2 kelompok
besar yaitu Ratitae yang anggota-anggotanya tidak dapat terbang karena
alat-alat terbangnya tidak memadai. Kelompok kedua adalah Carinatae
yang mencakup burung-burung yang mampu terbang, bahkan ada yang sangat
pandai terbang.
Ciri utama aves sebagai berikut: - Alat penglihatan,
alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik - Berdarah
panas (homoioteral) - Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2
bilik yang sudah berkembang dengan baik - Pembuahan sel telur dan
sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi
internal) - Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan
tumbuh dengan baik di sebelah kiri. Aves dapat dibagi menjadi beberapa
ordo antara lain: 1) Ordo colombiforines Familia : columbidal Species :
perkutut (geopilia striata) 2) Ordo coraciiformes Familia :
arcedinadae Species : telengket (harcy concholm) 3) Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia
(2) : rassidal Species : mordar (parphyrio albus) 4) Ordo nato tores
Familia (1) : laridae Species : dara laut Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus koshos) Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes SP) 5) Ordo rapaces Familia (1) :
fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba kukua) Peranan Aves 1. Daging dan
telurnya menjadi sumber protein hewani. 2. Telur ayam dan itik untuk
ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue 3. Membuka lapangan kerja 4.
Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya 5. Sebagai predator
alami 6. Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa 7. Sebagai
bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis 8. Burung dilatih dan
dilombakan.
Kelas Mamalia
Nama Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang
memiliki glandula mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki
rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas
maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini
disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu,
kelenjar peluh (keringat) dan kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia
mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
Berdasarkan sifatnya gigi-gigi mamalia adalah heterodont, thecodont,
dan diphyodont. Dipandang dari cara menapakkan kakinya, mamalia ada
yang bersifat plantigrad, digitigrad, dan unguligrad. Mamalia juga
memiliki diafragma yang memisahkan rongga dada dari rongga perut.
Dipandang dari aktivitasnya, ada mamalia yang nocturnal dan ada yang
diurnal. Secara umum, ada mamalia yang bermanfaat, ada yang merugikan
dan ada yang membahayakan bagi kehidupan manusia.
Jumlah spesies
mamalia yang telah dikenal mamalia tidak kurang 4.000 dan dikelompokkan
ke dalam sejumlah ordo. Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti
ikan paus, lumba-luma - Berdarah panas - Pada kulit terdapat kelenjar
keringat dan kelenjar minyak - Otak berkembang dengan baik -
Fertilisasi internal - Bernafas dengan paru-paru - Terdapat 4 ruang
jantung yang sempurna Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain: 1)
Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino
cerassoondaicus) 2) Ordo insectivora Species : cecurut (cocidura
mosina) Tupai (tupaja javarita) 3) Ordo phalidata Species : trenggiling
(tubuh bersisik) 4) Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro
chiroptera SP) Kalong (megachiroptera SP) 5) Ordo marsupiala Species :
kucing (fell is catus) Singa (fell is lion) Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus) 6) Ordo marsopialia Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger) 7) Ordo prosboscidae Species : gajah (elephan
indicus) Gajah Africa (loxoder africanus) 8) Ordo artidactyea Species :
kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra
faleoheri) Peranan Hewan Mamalia Makanan - sapi - kambing
Minuman - susu sapi - susu kuda Peliharaan - lepus Sp (kelinci) - canis
familiaris (anjing) Hiasan - ikan ditaruh di akuarium - Obat Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia.
Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi
bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu
proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan. 1. Sistem
Pencernaan pada ikan Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan
yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan
mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak
dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak
mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya.
Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan 2. Sistem
pencernaan pada amphibia Sebagai contohnya adalah katak mempunyai
saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, kloaka.
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan
ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan
berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu
hati dan pankreas. 2. Sistem pencernaan pada reptilia Seperti
dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan
pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya
sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk
agak bulat. 3. Sistem pencernaan pada burung Sebagai contoh burung
merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Burung
mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan
yang berada di luar saluran pencernaan. 4. Sistem pencernaan pada
mamalia Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari
empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut
kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput
dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut
besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah
dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke
perut kilab dan akhirnya ke perut masam .