Belahan Jiwa-Ada kalanya seseorang memiliki pasangan hidup berparas menarik, tapi
omongannya pedas dan menyakitkan. Yang lain barangkali rupawan, ucapan
enak didengar tetapi sangat boros. Ada pula seseorang yang pandai
menyenangkan pasangan, pandai mengatur keuangan, namun kurang rajin
beribadah.
“Manusia itu seperti unta. Di antara 100 ekor unta, sangat sulit kamu
menemukan seekor yang sangat baik tunggangannya.” (HR Bukhari Muslim).
Bagi istri hampir tidak mungkin mendapatkan suami yang gagah perkasa,
mulia, dermawan, berilmu luas, banyak sedekah, pandai mengendalikan
amarah, mudah memaafkan orang lain, dan romantis. Bagi suami hampir
tidak mungkin memiliki seorang istri yang cantik, pandai menyenangkan
suami, cekatan, pintar mengelola keuangan, rajin beribadah, serta sejuta
sifat baik lainnya.
Nasihat Rasulullah SAW, berkenaan kekurangan yang ada pada pasangan
kita, “Hendaknya seorang mukmin tidak meninggalkan seorang mukminah.
Kalau dia membenci suatu perangai pada diri istrinya, dia pasti
menyenangi perangai yang lain.” Pesan Rasulullah senapas dengan
firman-Nya, “Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An Nisa [4]: 19).
Tentu saja bukan berarti kita membiarkan begitu saja beberapa aib
ataupun kekurangan pasangan kita. Harus ada usaha berupa perkataan
(nasihat lisan) maupun perbuatan (nasihat dengan teladan) untuk
memperbaiki kekurangan pasangan. Namun tentu saja, usaha perbaikan
tersebut harus dengan keikhlasan serta cara yang sebaik mungkin kita
mampu.
Hendaknya kita melihat tindakan memberi nasihat merupakan penunaian
kewajiban menyampaikan ilmu ataupun nilai kebaikan yang orang lain pada
saat itu belum memilikinya. Tentu saja dengan tetap menyadari orang yang
kita nasihati memiliki beberapa kelebihan yang tidak kita miliki.
Selain ikhlas dalam menasihati, penting pula ikhlas dalam menerima
nasihat. Ketika kita dinasihati, hendaknya kita kendalikan serta
lunakkan hati kita untuk ikhlas menerimanya.
Adakalanya suatu nasihat kebenaran akan mendapatkan penolakan ketika
cara penyampaiannya salah. Hendaknya kita pandai memilih metode dan
waktu yang lebih tepat untuk menasihati pasangan kita. Bil hikmah wa
mau’idzhatul hasanah, dengan hikmah serta pelajaran utama. Semoga apa
yang dicontohkan banyak rumah tangga publik figur belakangan ini, tidak
terjadi pada kita. Amin.
Terima kasih atas kunjungan nya, Untuk Melihat Artikel lainnya,
Silahkan Lihat Daftar Isi
Silahkan Lihat Daftar Isi
Suluah Bendang
Belahan Jiwa.
Author by : Edi Murfin. Rabu, 14 Agustus 2013
Description : Belahan Jiwa -Ada kalanya seseorang memiliki pasangan hidup berparas menarik, tapi omongannya pedas dan menyakitkan. Yang lain barangkal...
Mari Bantu Membagikan Belahan Jiwa ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Author by : Edi Murfin. Rabu, 14 Agustus 2013
Description : Belahan Jiwa -Ada kalanya seseorang memiliki pasangan hidup berparas menarik, tapi omongannya pedas dan menyakitkan. Yang lain barangkal...
Mari Bantu Membagikan Belahan Jiwa ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Posting Komentar